Yamaha NMax


Pembaruan pada 2018, membuat Yamaha NMax tetap dikomposisikan dalam dua format harga yang masuk akal, NMax abs (Rp 30,4 juta) dan non abs (Rp 26,5 juta) – harga OTR Jakarta. Kami sudah mengajaknya berkencan, alias diuji beberapa hari untuk menemukan apa kelebihan dan kekurangan motor bergaya mewah ini ketika dikendarai sehari-hari.

Yamaha Nmax
NMax memang diracik dengan mendasar pada kebutuhan masyarakat Indonesia. Meski proporsinya besar (p x l x t = 1.955 mm x 740 mm x 1.115 mm), namun untuk mencari posisi duduk yang nyaman di balik kemudinya bukan hal sulit. Pertama, ini imbas dari jok yang tak terlalu tinggi. Jaraknya dengan tanah hanya 765 mm. Untuk perbandingan, Fino yang diklaim sebagai motor wanita, cuma 745 mm. Dipadu dengan konfigurasi jok yang panjang, juga stang dengan sudut dan jarak sangat manusiawi, visibilitas dan ruang kendali bagi rider sangat terjaga. Jadi jangan heran kalau di jalan ada saja wanita yang pakai motor ‘besar’ ini.

Riding positionnya juga didukung oleh lantai yang menyediakan dua posisi tumpuan kaki. Posisi reguler dengan kaki menapak ke tanah, dan posisi lebih rileks sehingga kaki dimungkinkan lurus serta bersandar pada punggung sayap motor. Dua sisi step ini, bawah dan depan, memiliki ruang yang panjang, sehingga sebenarnya beragam posisi kaki bisa disandarkan. Dari pengujian kami, untuk mendapatkan handling terbaik, kaki berpijak pada sisi paling belakang lantai. Kalau sedang cruising dan minim stop and go, barulah posisikan kaki ke lantai depan. Hal ini perlu digarisbawahi, soalnya kompetitor (Honda PCX), tak punya ruang kaki sefleksibel NMax.

Sekarang, kami gambarkan performanya ketika diajak berakselerasi. NMax memanfaatkan mesin 155 cc SOHC 4 klep dengan VVA. Tenaganya 15 dk dengan torsi 14,4 Nm. Pengalirannya memanfaatkan transmisi otomatis berbasis puli dan belt alias CVT. Bagi kami yang memiliki postur seperti ini, ternyata tak sulit menciptakan momentum gerak di berbagai situasi.

Begitu pun ketika berboncengan, tenaganya tetap siap menyambut meski motor dibebani bobot hingga 150 kg. CVT-nya juga cukup pandai, dengan mempertahankan putaran mesin, kecepatan tetap naik secara gradual. Walau ketika tuas diputar ekstrem, naiknya kecepatan tidak seresponsif yang diharap. Namun inilah mengendarai esensi skuter otomatik (skutik). Berkendara santai tanpa perlu mengoperasikan banyak kontrol.


Kalau Anda sedang mengerem mendadak, jangan takut ngesot. Efek ini biasanya disebabkan oleh ban yang mengunci ketika rem ditarik kuat. Fitur ABS pada NMax memberikan kontrol otomatis pada sistem hidrolisnya agar diberikan kesempatan untuk berputar pada frekuensi tertentu. Ketika rem tidak mengunci, maka motor bisa dikendalikan saat deselerasi.

Yamaha belajar betul dari keluhan konsumen. Pada NMax edisi pertama, suspensi belakang banyak yang menilai terlalu keras. Kali ini di NMax 2018, shock itu dibuat lebih empuk. Triknya, memberikan ruang silinder tambahan. Tabung tambahan ini pun membuat tampilan motor menjadi lebih keren. Shock-nya bahkan menggunakan kelir emas, yang identik dengan salah satu brand kenamaan di bidang suspensi, Ohlins. Impresi kami pun memang terasa lebih empuk, bahkan jauh lebih empuk dibanding NMax sebelumnya. Meski dibebani 150 kg pun, keempukannya tetap dalam rentang yang ideal ketimbang terlalu empuk. Walau demikian, handlingnya tak dipertaruhkan. NMax tetap andal diajak bermanuver dengan suspensi yang nyaman ini.